Kota Bima, Beritabima.com – Pemerintah Kota Bima mengikuti kegiatan Video Conference (Vicon) Pengendalian Inflasi Daerah yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI) pada Senin, 28 April 2025.
Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Tomsil Tohir, ini menekankan pentingnya perhatian serius dari seluruh kepala daerah terhadap komoditas yang mengalami lonjakan harga.
"Kami meminta kepada kepala daerah yang mengalami kenaikan Indeks Perkembangan Harga (IPH) serta lonjakan harga bahan pokok untuk segera mengambil langkah-langkah konkret dalam pengendalian," tegas Tomsil Tohir dalam arahannya.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Puji Ismartini, juga menyampaikan bahwa pada minggu keempat April 2025, tercatat beberapa komoditas utama penyumbang inflasi nasional, di antaranya emas perhiasan, tarif angkutan udara dan antar kota, serta harga telur ayam ras. Menurutnya, emas perhiasan konsisten menjadi salah satu pendorong inflasi sejak tahun 2021 hingga 2025.
Lebih lanjut, Puji melaporkan bahwa secara umum terdapat 18 provinsi yang mengalami kenaikan IPH dan 20 provinsi yang mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Komoditas bawang merah dan cabai merah menjadi penyumbang utama kenaikan IPH di 18 provinsi tersebut.
Menanggapi hal itu, Pemerintah Kota Bima menegaskan komitmennya untuk terus memantau perkembangan harga bahan pokok di daerah serta mengambil langkah-langkah konkret guna menjaga stabilitas harga dan mendukung ketahanan ekonomi masyarakat.
Salah satu upaya nyata yang tengah dilakukan Pemkot Bima adalah rutin menggelar Operasi Pasar Murah di setiap kelurahan. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan bahan pokok dengan harga terjangkau serta menekan laju inflasi di Kota Bima.
Dengan langkah-langkah proaktif ini, diharapkan stabilitas harga dan kesejahteraan masyarakat Kota Bima dapat terus terjaga.(RED)