-->

Notification

×

MTQ Asakota Resmi Ditutup, Wali Kota Soroti Krisis Moral dan Tantangan Generasi Muda

7/18/25 | 7/18/2025 WIB | 2025-07-18T02:43:44Z


Kota Bima, Beritabima.com – Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE secara resmi menutup Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) tingkat Kecamatan Asakota pada Rabu malam (16/07), yang berlangsung di Lapangan Karang Taruna Kelurahan Kolo. Penutupan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah, para Asisten, Staf Ahli Wali Kota, Kepala Perangkat Daerah, Camat, serta Lurah se-Kecamatan Asakota.

Dalam amanatnya, Wali Kota menegaskan bahwa MTQ bukan sekadar ajang mencari juara. Menurutnya, kegiatan ini merupakan momentum untuk mempererat hubungan dengan Al-Qur’an, menyegarkan kembali jiwa-jiwa yang haus akan petunjuk, serta membangkitkan semangat menjadi hamba Allah yang lurus di jalan-Nya.

“Setiap ayat yang dilantunkan anak-anak kita di panggung ini, adalah bukti bahwa masih ada harapan untuk generasi kita. Masih ada anak-anak yang lebih bangga membawa mushaf ketimbang gadget, lebih senang berdiri di mimbar tilawah daripada terperosok dalam pergaulan yang salah,” ujarnya.

Wali Kota juga menyoroti kondisi moral generasi muda saat ini yang menurutnya sedang menghadapi gelombang degradasi moral yang sangat serius.

“Kita tidak bisa menutup mata bahwa saat ini kita sedang menghadapi gelombang degradasi moral yang sangat serius. Remaja kita diuji dengan pergaulan bebas, miras, narkoba, kekerasan, perundungan, bahkan eksploitasi digital yang membahayakan masa depan mereka,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa nilai-nilai kesopanan dan keimanan mulai memudar.

“Anak-anak tak lagi malu berkata kasar, tak segan melawan orang tua, bahkan tak kenal lagi batas antara benar dan salah,” kata Wali Kota.

Karena itu, lanjutnya, MTQ adalah benteng penting dalam menjaga nilai dan karakter generasi. Ia menekankan pentingnya MTQ sebagai "tameng peradaban" dan ruang untuk penguatan ruhani.

“MTQ bukan hanya kegiatan tahunan, tetapi benteng akhlak, ruang penguatan ruhani, dan sarana membentuk kembali karakter bangsa yang tangguh tapi lembut, cerdas tapi santun, modern tapi tetap qur’ani,” jelasnya.

Ia menutup amanatnya dengan penegasan bahwa pembangunan yang sejati mencakup lahir dan batin.

“Saya ingin kita semua sadar, kalau kita lengah mendidik anak-anak kita hari ini, maka besok kita bukan hanya kehilangan generasi, tapi juga kehilangan arah,” tegasnya.

“Pembangunan tidak hanya soal jalan, drainase, atau infrastruktur. Yang kita bangun adalah manusia Kota Bima lahir dan batinnya. MTQ ini adalah bagian dari itu. Membangun kota dengan nurani, dengan adab, dengan nilai yang hidup,” sambungnya.

“Juara sejati MTQ adalah yang paling baik mengamalkan alqur'an. Generasi qur’ani adalah kunci masa depan kita,” tutup Wali Kota.(RED)





×