Jakarta, Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) terus mendorong upaya-upaya untuk pencegahan dan pengurangan food loss and waste (FLW) melalui kegiatan Gerakan Selamatkan Pangan (GSP) dalam mendukung sistem pangan berkelanjutan.
Kolaborasi dengan berbagai stakeholder adalah kunci utama dalam menyelesaikan masalah pangan dan gizi dan peran generasi muda sangat penting didalam upaya pencegahan food loss and waste.
Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi, Nyoto Suwignyo dalam sambutannya sebagai Keynote Speech pada acara Better Life Festival yang diselenggarakan oleh LG Electronics Indonesia di Jakarta, Jum’at (19/4/2024).
“Kolaborasi pentahelix dengan melibatkan berbagai unsusr ABCGM (Academicy, Bussiness, Community, Government, dan Media) mencakup unsur pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN/BUMD, asosasi, swasta, akademisi, media dan masyarakat secara sinergis dan berkelanjutan diyakini kunci penyelesaian masalah pangan dan gizï” papar Nyoto dalam sambutannya yang dikutip pada situs resmi badan pangan nasional.
Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi tersebut menekankan peranan pemuda sangatlah penting dalam mendorong dan menumbuhkan kesadaran perilaku stop boros pangan untuk pencegahan FLW. “Menggencarkan sosialisasi stop boros pangan melalui tulisan, penelitian, pengabdian masyarakat, konten video kreasi, inovasi pengolahan pangan berlebih menjadi varian menu baru dan lain sebagainya diharapkan dapat menarik anak-anak muda untuk bisa bergerak mendukung upaya ini” harap Nyoto.
"Sinergi dengan sektor swasta memungkinkan kami untuk memperkuat dampak positif menuju masa depan cerah Indonesia Emas 2045 yang lebih berkelanjutan dengan diawali pentingnya kesadaran generasi muda untuk mencegah dan mengurangi food waste," ujar Nyoto Suwignyo selaku Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi
Pada akhir sambutannya Nyoto Suwignyo berharap agar semakin banyak pihak yang mendukung gerakan ini. “Saya berharap, semakin banyak pihak yang berperan dalam upaya pencegahan dan pengurangan food loss and waste dalam mendukung sistem pangan berkelanjutan” ujar Nyoto menutup sambutannya.
Pada kesempatan tersebut Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi NFA yang turut hadir menambahkan bahwa Gerakan Selamatkan Pangan yang merupakan Piloting Project di Jabodetabek telah digulirkan sejak tahun 2022.
“Sejak akhir Desember 2022 hingga saat ini, telah menyelamatkan sekitar 64,3 ton pangan berlebih yang kemudian disalurkan kepada 44,4 ribu orang penerima manfaat. Jumlah pangan berlebih yang diselamatkan setara dengan 113,4 ribu kilo kalori dan berhasil menyelamatkan dari kerugian ekonomi setara Rp 6,1 Miliar” papar Nita.
Badan Pangan Nasional dalam hal ini telah mengedepankan tiga langkah dalam menjaga ketahanan pangan, yaitu Better Nutrition, Better Behavior, dan Better Collaboration. Oleh karena itu, di Indonesia Badan Pangan Nasional menginisiasi Gerakan Selamatkan Pangan Menuju “Zero Waste to End Hunger”.
Nita menyebutkan bahwa kolaborasi dengan LG juga dilakukan penyaluran pangan berlebih dengan memanfaatkan mobil logistik dan food truck Badan Pangan Nasional yang akan disalurkan ke wilayah Bintara (Bekasi), Kalijodo (Jakarta), dan Tangerang yang akan dibagikan pada bulan Mei.
Sementara itu Jay Jang, Marketing and Relations Director of LG Electronics Indonesia menyebutkan bahwa kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya untuk menyasar anak-anak muda agar tidak hanya akan mendapatkan wawasan berharga tentang food waste, namun juga mempelajari langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menerapkan gaya hidup berkelanjutan.(RED)