SRMI NTB Dukung Gagasan Bansos Diganti Pemberdayaan
![]() |
Ketua SRMI NTB, Ihsan Iskandar |
Cak Imin menyoroti rendahnya dampak bansos terhadap penurunan angka kemiskinan, meskipun anggaran yang digelontorkan sangat besar. Sementara itu, Luhut dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional, mendorong audit menyeluruh terhadap penggunaan dana bansos dan menegaskan pentingnya efektivitas anggaran untuk kesejahteraan rakyat. Di sisi lain, Wamensos RI sekaligus Ketua PRIMA menyampaikan bahwa pemerintah kini tengah menyiapkan mekanisme pemberdayaan agar masyarakat miskin tidak terus bergantung pada bantuan.
"Kita tidak ingin masyarakat hanya menjadi penerima bantuan terus-menerus. Kita sedang siapkan mekanisme pemberdayaan agar mereka bisa lebih mandiri," ujar Wamensos sebagaimana dikutip dari Kompas TV (7/5/2025).
Ketua SRMI NTB, Ihsan Iskandar, menyatakan bahwa ketiga tokoh nasional itu mewakili semangat perubahan paradigma yang telah lama didorong SRMI: dari bantuan ke pemberdayaan.
"Kami di daerah melihat langsung bagaimana bansos kerap kali tidak mengubah kondisi hidup masyarakat secara berkelanjutan. Bantuan itu memang membantu dalam jangka pendek, tapi tidak menyentuh akar persoalan kemiskinan. SRMI NTB mendukung penuh evaluasi menyeluruh terhadap sistem bansos agar lebih tepat guna dan diarahkan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat," tegas Ihsan.
Ia juga menambahkan bahwa selama ini masih banyak persoalan dalam distribusi bansos, mulai dari ketidakakuratan data hingga ketidaktepatan sasaran yang justru memunculkan ketergantungan jangka panjang.
"Kita harus berani mengubah pendekatan. Tidak cukup memberi, kita harus memberdayakan. Inilah semangat kemandirian yang menjadi inti perjuangan SRMI,” tambah Ihsan.
SRMI NTB menyatakan siap menjadi mitra kritis sekaligus strategis pemerintah dalam membangun model pengentasan kemiskinan berbasis komunitas, koperasi, dan inisiatif ekonomi rakyat yang berkelanjutan.(RED)