Kota Bima, Beritabima.com - Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE didampingi Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofiyan, SH menghadiri kegiatan Diseminasi Publik dalam rangka mewujudkan ketertiban umum, keamanan dan kenyamanan Kota Bima. Acara tersebut digelar di Convention Hall Paruga Na'e, Kamis (19/6/2025), dan diikuti oleh 783 peserta dari unsur RT, RW, Lurah, serta Camat se-Kota Bima.
Diseminasi ini bertujuan menyamakan persepsi dan arah kebijakan penyelenggaraan ketertiban serta ketentraman masyarakat. Hadir dalam kegiatan ini sebanyak 520 RT, 217 RW, 41 Lurah, dan 5 Camat.
Dalam sambutannya, Wali Kota Bima menyampaikan bahwa tahun 2025 merupakan masa yang penuh tantangan bagi seluruh daerah, termasuk Kota Bima. Hal ini sejalan dengan diberlakukannya Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 yang mengamanatkan efisiensi anggaran secara nasional. Implikasinya, Kota Bima harus menyesuaikan diri dengan pemangkasan belanja daerah hingga Rp87 miliar.
"Angka itu bukan sekadar hitungan di atas kertas. Di baliknya ada pembangunan yang tertunda, rencana yang berubah, namun harapan masyarakat tetap harus kita jaga," ungkapnya.
Meski dihadapkan pada keterbatasan anggaran, Wali Kota menegaskan bahwa penghematan bukan alasan untuk menunda pengabdian. Sebaliknya, hal itu adalah ujian untuk tetap hadir dan bekerja nyata di tengah keterbatasan.
“Bukan untuk ditakuti, tapi untuk dilaklukkan,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran strategis aparatur pemerintahan. Mulai dari camat sebagai pengendali wilayah, lurah sebagai pelaksana kebijakan, hingga RT dan RW yang menjadi ujung tombak pelayanan sosial masyarakat.
“Kita harus hadir sebelum keluhan muncul, mendengar sebelum warga meminta, dan bekerja sebelum anggaran datang,” pesannya penuh makna.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota juga mengungkapkan sejumlah tantangan nyata di lapangan. Di antaranya maraknya aksi vandalisme yang merugikan fasilitas publik. Mulai dari pencurian kabel listrik sepanjang 700 meter, hilangnya lampu tenaga surya, hingga perusakan pohon bunga dan neon box di berbagai titik kota.
“Satu lampu yang dicuri adalah pengkhianatan terhadap harapan,” ujarnya dengan nada kecewa.
Untuk itu, ia mengajak seluruh unsur pemerintahan dari tingkat RT hingga camat untuk memperkuat kolaborasi dan menjaga semangat kebersamaan dalam membangun Kota Bima. Sebab, menurutnya, setiap unsur memiliki peran penting yang saling melengkapi.
“RT tanpa RW tidak akan kuat, RW tanpa lurah tidak akan cukup, lurah tanpa camat tidak akan mampu, dan camat tanpa masyarakat akan rapuh,” tandasnya.
Wali Kota juga memaparkan sejumlah proyek strategis yang tengah digalakkan, seperti pembangunan RSUD baru, revitalisasi kawasan Serasuba, serta program nasional JICA dan NUFReP. Termasuk pula pengembangan lampu jalan tenaga surya, PKH Daerah, dan program-program.(RED)