LOMBOK TENGAH, BB - Anggota DPR RI dari Dapil NTB 2/P. Lombok, H. Bambang Kristiono, SE (HBK), meresmikan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Peternak Kambing “Cahaya Mandiri” di Desa Pejanggik, Kec. Praya Timur, Kab. Lombok Tengah, Rabu (28/12/22). Peresmian KUBE tesebut menjadi ikhtiar nyata dari HBK untuk mewujudkan Food Estate di sektor peternakan yang dipercaya akan meningkatkan penghasilan para petani dan peternak.
Peresmian KUBE tersebut dihadiri oleh Bupati Lombok Tengah HL Pathul Bahri beserta jajarannya, antara lain Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan, Camat Praya Tengah, dan Kepala Desa Pejanggik.
Sementara HBK datang didampingi Sekretaris DPD Partai Gerindra NTB, Ali Usman Ahim, dan dua anggota Dewan NTB dari Lombok Tengah, Lalu Wirajaya dan Lalu Sudiartawan.
“Saya akan menjadikan KUBE Peternakan Kambing ini sebagai KUBE andalan. Yang akan mampu mendorong peningkatan taraf hidup para peternaknya,” kata HBK yang disambut tepuk tangan meriah seluruh hadirin.
HBK dalam kesempatan tersebut menyatakan dengan sepenuh hati bahwa dirinya siap bekerja keras dan menjadi bagian penting dari kelompok KUBE Cahaya Mandiri. Apalagi, ini bukanlah pertama kalinya HBK terlibat dalam membimbing dan membina KUBE yang ada di P. Lombok.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI ini menuturkan, bahwa dirinya di awal masa jabatannya sebagai Anggota DPR RI, mulai membina KUBE yang bergerak di bidang budidaya jamur putih di Kota Mataram. KUBE tersebut dimulainya dengan sangat sederhana. Tapi beberapa hari yang lalu, dalam kesempatan resesnya, HBK kembali mengunjungi KUBE tersebut.
Dan betapa dirinya sangat takjub dan bahagia, sebab hanya dalam kurun waktu tiga tahun, KUBE usaha jamur tersebut telah berkembang pesat. Bukan hanya mampu menyuplai kebutuhan jamur di Kota Mataram, tapi juga sudah berekspansi dengan mengembangkan usaha yang sama, di Lombok Barat dan Lombok Tengah.
“Saya berharap, KUBE peternakan kambing Cahaya Mandiri juga bisa seperti itu,” kata HBK.
Politisi Partai Gerindra ini ingin menjadikan KUBE Cahaya Mandiri sebagai percontohan dalam pengelolaan peternakan kambing di P. Lombok. HBK haqqulyakin, dengan ketekunan para peternak untuk terus belajar, sehingga berbagai keberhasilan akan mewujud. Bahkan, bukan tidak mungkin, desa Pejanggik bisa menjadi salah satu pusat peternakan kambing di Pulau Seribu Masjid.
Tentu saja untuk mencapai keberhasilan tersebut, akan ada banyak tantangan yang harus diatasi. Tapi itu adalah jalan yang harus dilalui oleh para peternak KUBE Cahaya Mandiri untuk bisa menjadi peternak-peternak yang unggul.
Dan HBK sangat senang karena dalam kesempatan tersebut, telah hadir seorang dokter hewan yang siap membimbing dan menjadi sahabat para peternak KUBE Cahaya Mandiri.
Dengan cara itulah, kata HBK, upaya dirinya untuk mendorong terwujudnya program Food Estate di wilayah P. Lombok akan dapat dicapai lebih cepat. Ada tiga sektor Food Estate yang bisa dikembangkan di P. Lombok yaitu Peternakan, Pertanian, dan Perikanan.
“Ketiga-tiganya itu merupakan keunggulan kompetitip yang sangat potensial untuk dikembangkan. Apalagi masyarakat P. Lombok secara turun menurun telah mewarisi tradisi dan kemampuan dalam mengelola sawah, ladang, dan ternak sejak dari nenek moyangnya dulu,” tandas HBK.
Sehingga dirinya pun sangat percaya bahwa para peternak di P. Lombok tak akan kalah dalam hal kemampuan pengelolaan, dibanding para peternak yang ada di P. Jawa.
Para peternak di P. Lombok telah belajar secara otodidak dan ditempa dengan pengalaman yang panjang sehingga menjadi peternak-peternak yang mumpuni.
Kepada Bupati Lombok Tengah, HL Pathul Bahri yang juga Ketua DPD Partai Gerindra NTB, HBK berharap dukungan penuh bagi pengembangan KUBE Cahaya Mandiri.
HBK yakin sepenuhnya, Bupati HL Pathul Bahri siap dengan berbagai dukungan yang diperlukan sehingga mampu mempercepat upaya menjadikan KUBE Cahaya Mandiri sebagai KUBE percontohan di P. Lombok.
Bupati HL Pathul Bahri dalam kesempatan tersebut menegaskan, tahun depan, kelompok ternak akan memiliki asosiasi. Hal tersebut menjadikan posisi tawar para peternak semakin kuat.
Sebagai langkah awal, Pemkab Loteng akan segera memberikan bantuan alat pencacah rumput yang modern agar kualitas makanan ternak meningkat kandungan gizinya.
*Butuh Kebijakan Afirmasi*
Dalam kesempatan lain, Ketua KUBE Cahaya Mandiri Amaq Yong menyampaikan bahwa para peternak kambing saat ini butuh kebijakan afirmasi dari pemerintah daerah untuk bisa berkembang. Amaq Yong menuturkan, masalah yang dihadapi para peternak kambing saat ini adalah adanya serbuan ternak kambing dari luar daerah.
Sekedar contoh, bagaimana di tahun 2016 lalu, para peternak kambing di P. Lombok begitu semangat dan antusias mengembangkan kambing etawa. Pada saat itu, harga kambing etawa ini sangat menjanjikan. Baru lahir saja, sudah dihargai Rp 3 juta. Sementara yang sudah dewasa bisa dihargai belasan juta. Akibatnya, para petani pun berlomba-lomba untuk beternak kambing etawa. Namun, saat mereka sudah siap menjual kambing-kambing hasil peliharaannya, pada saat itu juga, datang serbuan ternak kambing dari luar daerah, dan harga pun anjlok.
“Pada saat itu, harga ayam bahkan bisa lebih mahal dari harga kambing,” katanya.
Semenjak itu, para peternak pun menjadi begitu trauma untuk beternak kambing. Bahkan kata Amaq Yong, untuk kembali menghimpun para peternak agar mau membangun KUBE Cahaya Mandiri, dirinya harus melakukan berbagai cara. Bahkan sampai menyiapkan hadiah-hadiah menarik untuk merangsang keinginan beternak kambing kembali.
Karena itu, Amaq Yong meminta agar Pemkab Lombok Tengah meyiapkan kebijakan untuk melarang datangnya serbuan ternak kambing dari luar daerah sebagai wujud perlindungan kepada para peternak lokal.
“Pemain yang mendatangkan kambing dari luar daerah ini sebenarnya tidak banyak. Tapi mereka memiliki modal yang besar dan pengetahuan pengelolaan bisnis ternak kambing yang kuat. Sementara kami, para peternak lokal, tidak memiliki kedua-duanya,” kata Amaq Yong.
Penegasan yang sama disampaikan Kades Pejanggik, Ahmad Nursiah. Dia memberi contoh, bagaimana Hari Raya Kurban menjadi hari yang dinanti-nantikan para peternak kambing, karena pada saat itu, harga ternak kambing akan naik tinggi. Namun, dengan datangnya serbuan kambing dari luar daerah, alih-alih mendapat untung, yang terjadi malah buntung.
“Karena itu, kami mohon solusi pemerintah daerah untuk mengatasi masalah ini,” tandasnya.
Dia menuturkan, desa Pejanggik adalah desa yang masyarakatnya banyak menggantungkan diri pada sektor peternakan. Sebab lahan pertanian di desa Pejanggik saat ini, 70 persen di antaranya merupakan lahan sawah tadah hujan yang hanya dapat ditanami satu kali dalam setahun.
Terkait permintaan para peternak ini, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Lombok Tengah, Taufiqurrahman Ponate menegaskan, bahwa para peternak tidak perlu khawatir lagi untuk beternak kambing. Pemerintah daerah, kata dia, sudah menerbitkan regulasi yang melarang ternak kambing dari luar masuk ke Lombok Tengah.
“Kecuali untuk kepentingan peningkatan ras. Selebihnya tidak boleh masuk,” katanya.
Dia menekankan, langkah tersebut diambil karena sesungguhnya sektor pertanian dan peternakan adalah urat nadi pembangunan di Lombok Tengah. Sumbangsih dari sektor ini di Lombok Tengah bisa mencapai 29-32 persen.
Khusus untuk membantu para peternak kambing, pihaknyapun siap all out membantu. UPT Peternakan yang membidangi masalah kesehatan hewan telah ditunjuk secara langsung oleh Bupati Loteng untuk membantu para peternak apabila ada masalah terkait kesehatan hewan. Masalah tersebut umumnya terjadi pada awal musim penghujan, dimana ternak kambing biasanya kena cacingan, sehingga membutuhkan penanganan secara cepat dan memadai.
Selain itu, dari sisi biosecurity, pihaknya juga akan menyiapkan disinfektan sehingga menjadikan kandang-kandang kambing peternak bisa lebih sehat, sehingga ternak juga mengalami pertumbuhan yang pesat.
*Mewujudkan DAM Mujur*
Disisi lain, dalam kesempatan peresmian KUBE tersebut, HBK juga menuturkan kepada seluruh masyarakat yang hadir, bahwa dirinya bersama Bupati Lombok Tengah saat ini, tengah melakukan seluruh ikhtiar untuk mewujudkan pembangunan DAM Mujur.
Dam Mujur, kata HBK, adalah proyek yang sudah sekian puluh tahun tidur dan hanya disetiap hajatan pemilu lima tahunan, acap menjadi komoditas politik untuk meraih jabatan. Akibatnya, saat dirinya serius turun langsung memperjuangkan DAM Mujur ini, ikut pula dituduh menunggangi dan mengharap insentif elektoral dari isu DAM Mujur ini.
“Saya tegaskan, bahwa saya hanya ingin memanfaatkan masa jabatan saya sebagai anggota DPR RI ini dengan membangun dan meninggalkan warisan yang baik untuk masyarakat yang saya wakili.
Salah satunya yaitu dengan mewujudkan pembangunan DAM Mujur ini,” tandas HBK.
Diapun menegaskan, bahwa menurut pandangan dirinya, DAM Mujur itu sangat penting dan strategis untuk pengelolaan pertanian di P. Lombok. Berdasarakan desain yang dulu difinalkan oleh para ahli dan para tokoh pertanian NTB, di P. Lombok ini, kata HBK, sistem pengairannya sangat khas, berbeda dengan yang ada di daerah lain.
“Kalau di daerah lain, satu sungai satu bendungan. Tapi kalau disini, satu sungai bisa empat bedungan,” katanya.
Saat ini, pemerintah sudah membangun empat bandungan besar di P. Lombok, termasuk Bendungan Meninting yang sedang proses pembangunannya di Lombok Barat.
“Seluruh pembangunan sistem pengairan di P. Lombok baru akan sempurna apabila Bendungan Mujur sebagai bendungan terakhir berhasil kita wujudkan,” tandas HBK.
Untuk mewujudkan Dam Mujur demi kemajuan daerah, kata HBK, sepertinya akan sangat sulit kalau bersandar pada APBD yang jumlahnya sangat terbatas. Karena itu butuh dukungan penuh dari pemerintah Pusat melalui Kementrian PUPR untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur berskala besar seperti Dam Mujur ini. Dengan demikian, APBD bisa lebih fokus diarahkan bagi program-program pemberdayaan yang pro masayrakat.
Setelah peresmian KUBE Cahaya Mandiri, HBK berkesempatan memberikan hadiah atau door prize secara simbolis kepada sepuluh orang peternak yang dinilai sukses dan menjadi teladan.
Setelah pemberian hadian tersebut, HBK didampingi Bupati Loteng kemudian meninjau langsung kendang kolektif ternak kambing milik KUBE Cahaya Mandiri.
Dan sebelum meninggalkan acara, HBK pun berkesempatan untuk menyalurkan bantuan Sembako kepada seluruh petani ternak yang hadir dalam acara tersebut, untuk mensyukuri usianya yg ke 62 tahun.
*HBK tinjau PJUTS di Dusun Bonjol, Desa Pejanggik*
Usai meresmikan KUBE Peternakan Kambing Cahaya Mandiri, HBK dan rombongan meninjau PJUTS (Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya) yang berada di Dusun Bonjol, Desa Pejanggik. Dalam kesempatan ini, HBK melakukan dialog dengan masyarakat penerima manfaat tentang pentingnya pembangunan PJUTS yang berada ditempat-tempat rawan keamanan dan rawan kecelakaan, khususnya di malam hari.
"Mohon didukung untuk beberapa titik lagi pak HBK, agar keamanan di daerah kami bisa lebih baik lagi," pinta Kadus Bonjol kepada HBK ditengah-tengah kunjungannya.
"In syaa Allah diperhatikan, kami akan ikhtiarkan dan perjuangkan di tahun depan ya", jawab HBK. (RED)