Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

Operasi Pasar Murah, 5 Ton Beras Ludes Terjual

3/14/24 | 3/14/2024 WIB Last Updated 2024-03-27T12:04:56Z

 

Kota Bima,Beritabima.com - Salah satu isu yang dihadapi kabupaten/kota di Indonesia mengenai gejolak inflasi dengan naik turunnya harga komoditas seperti minyak dan pangan, sehingga dapat memicu kenaikan harga secara signifikan.

Jika hal ini tidak ditangani melalui kebijakan yang tepat, maka akan berdampak negatif pada tingkat daya beli masyarakat.

Kendati demikian, pemerintah Kota Bima melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terus berupaya semaksimal mungkin dalam rangka mengendalikan harga bahan pangan, salah satunya harga beras yang terpantau stabil menjelang musim panen raya. Upaya yang terus dilakukan yakni rutin melakukan operasi pasar murah.

Baca juga:

Pemkot Bima Kembali Ikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Maret 2024

Pj. Walikota Bima Bertemu Ketua Baleg DPR RI Bahas Agenda Audiensi Tim Relokasi RSUD Kota Bima dengan Kemenkes RI

Pemkot Bima Titip Pesan, Budaya Gotong Royong Terus Dilestarikan

Pj. Wali Kota Bima Bersama Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan RI Bahas Peningkatan Aksesibilitas dan konektivitas Transportasi

Jelang Puasa, Pemkot Bima Terus Gelar Operasi Pasar

Pj. Wali Kota Bima melalui Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Bima, Ir. H. Tafsir menyampaikan operasi pasar murah yang dilakukan saat ini terpantau lancar dan ramai dikunjungi warga yang hendak belanja kebutuhan bahan pokok.

"Kami gandeng perum Bulog Bima, dan Perum Bulog menyediakan sebanyak 5 ton beras, gula 300 kilo, minyak goreng 600 liter, namun yang lebih diminati masyarakat beras dan minyak goreng," kata H. Tafsir pada operasi pasar murah, di halaman kantor Lurah Paruga, pada Kamis (14/3/2024).

Tafsir pun menyoroti kelangkaan dan melonjaknya harga gas elpiji ukuran tabung 3 kg, ia menuturkan pasokan dari pertamina sebanyak 63 ribu tabung untuk jatah Kota Bima bulan Januari sampai Februari belum di dropping sehingga terjadi keterlambatan dan berakibat tingginya harga yang dijual ditengah-tengah masyarakat.

"Ternyata dari Pertamina sebanyak 63 ribu tabung yang belum di dropping yang memang itu jatah Kota Bima untuk bulan Januari hingga Februari," ucapnya.

Meski demikian sambungnya, mengenai harga jual ditengah-tengah masyarakat yang menjual diatas harga HET, ada harga yang disepakati antara agen dan distributor dengan harga 18 ribu per tabung.

"Namun berdasarkan hasil penelusuran kami, masih banyak pengecer yang menjual melampaui diatas harga satuan, bahkan mencapai 25 ribu hingga 35 ribu per tabung 3 kg, ini tinggi sekali, secepatnya akan kami tegur dan evaluasi melalui sistem pengawasan". Jelasnya.

Dengan adanya operasi pasar murah ini diharapkan harga bahan pokok dapat terjangkau oleh masyarakat, demikian juga harga gas elpiji dapat segera stabil sesuai HET. Tutupnya.(RED)

Tag Terpopuler

close