![]() |
Aji Man |
Kota Bima, Beritabima.com – Calon Wali Kota Bima terpilih, H. A. Rahman H. Abidin, SE, atau yang akrab disapa Aji Man, menunjukkan sikap kebesaran hati usai dituding "maling" oleh seorang perempuan berinisial SS, warga Kelurahan Rabadompu Timur, Kecamatan Raba, Kota Bima.
Unggahan bernada hinaan tersebut viral di media sosial Facebook sejak Selasa, 3 Desember 2024, dan telah dibagikan oleh beberapa akun publik. Menyikapi hal itu, sejumlah pendukung Aji Man sempat melaporkan kejadian tersebut ke Polres Bima Kota pada Rabu, 4 Desember 2024.
Namun, Aji Man memilih langkah berbeda. Melalui pernyataan resmi yang telah beredar di sejumlah grup WhatsApp, ia menyatakan secara tulus memaafkan SS dan menegaskan tidak akan menempuh jalur hukum.
"Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Saya memahami perasaan dan kondisi psikologi para tim, relawan, dan pendukung saya. Sebagai manusia biasa tentu rasa kecewa, marah dan tak terima terhadap pernyataan yang mendiskreditkan saya pribadi dan para pendukung tanpa dasar itu tentu menyakitkan. Tetapi jauh di lubuk hati yang terdalam, saya secara pribadi memaafkan dan tidak akan mengambil langkah hukum terhadap Ibu Suara Mustakim," ungkap Aji Man.
Ia juga mengimbau para pendukungnya agar tetap tenang dan menahan diri.
"Sedemikian pula besar harapan saya terhadap seluruh pendukung, agar menahan diri, menahan emosi serta tetap sabar," tambahnya.
Sejak awal masa kontestasi Pilkada, Aji Man telah menekankan pentingnya menjaga suasana damai. Ia menegaskan bahwa politik yang ia usung bersama pasangannya, Feri Sofiyan, adalah politik yang santun dan bermartabat.
"Sejak awal sudah saya katakan bahwa politik kita adalah politik yang tenang, senang, dan menang. Terhadap pendukung saya khususnya, dan masyarakat Kota Bima umumnya, saya mengharapkan agar tidak melakukan tindakan-tindakan yang melawan hukum. Mari kita jaga bersama kondusifitas Kota Bima tercinta ini," pungkasnya.
Sikap Aji Man tersebut menuai apresiasi dan dianggap sebagai teladan kepemimpinan yang menyejukkan, di tengah dinamika politik yang seringkali memanas pasca pemilu. (RED)