Gubernur NTB: Edukasi Petani Jadi Kunci Jaga Kualitas Jagung Panen Raya

Kota Bima, Beritabima.com – Dalam rangka menyambut panen raya jagung masa tanam pertama (MT 1) pada April 2025, Pemerintah Kota Bima mengambil langkah aktif melalui partisipasi dalam rapat koordinasi nasional secara daring terkait penyelenggaraan Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) 2025. Rapat yang berlangsung pada Rabu, 16 April 2025 ini diikuti oleh Staf Ahli Wali Kota Bima bidang Keuangan, Ekonomi, dan Pembangunan, Ahmad Mufrad, S.Sos, yang juga menjabat sebagai Plt. Asisten II Setda Kota Bima.

Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Gubernur NTB, Dr. Lalu Muhamad Iqbal, turut dihadiri oleh jajaran Pemerintah Provinsi NTB, seluruh pemerintah kabupaten/kota, serta Perum BULOG Kanwil NTB.

Dalam arahannya, Gubernur menegaskan pentingnya langkah konkret dari pemerintah daerah dalam menyambut panen raya, dengan proyeksi produksi jagung NTB diperkirakan melebihi satu juta ton. Namun, tantangan utama muncul dari terbatasnya kapasitas gudang dan alokasi anggaran BULOG, yang hanya mampu menyerap sekitar 78.000 ton, jauh di bawah kebutuhan.

“Ada tiga hal yang bisa kita lakukan sebagai pemerintah daerah. Subsidi transportasi bukan ranah kita, maka fokus utama kita adalah edukasi petani dan identifikasi gudang yang siap menampung hasil panen,” tegas Gubernur Iqbal.

Ia juga mendorong keterlibatan aktif dari Dinas Perhubungan dan Polda NTB dalam mempermudah jalur distribusi jagung, serta membuka peluang penambahan armada kapal pengangkut. Sementara dari sisi produksi, petani diimbau agar tidak memanen sebelum jagung berusia 115 hari untuk menjamin kualitas dan kadar air sesuai standar serapan BULOG.

Di sisi lain, BULOG NTB melalui Pemimpin Wilayah Sri Muniati menyampaikan bahwa hingga 16 April 2025, cadangan jagung pemerintah masih menyisakan 49.478 ton dari pengadaan tahun sebelumnya. BULOG merencanakan lelang stok lama di gudang Mataram dan Lombok Timur pada 24 April guna memberi ruang untuk hasil panen baru.

“Pada prinsipnya kami siap menyerap. Namun, untuk saat ini yang bisa langsung kami proses hanyalah jagung dengan kadar air maksimal 14 persen,” ujar Sri.

Langkah strategis lainnya termasuk pertemuan antara Dinas Ketahanan Pangan dan BULOG dengan para pembeli untuk menyelaraskan kebutuhan pasar dengan kualitas jagung petani. Gubernur juga menargetkan peningkatan alokasi pembelian jagung oleh BULOG menjadi 200.000 ton demi memaksimalkan serapan panen.

Rapat koordinasi ini ditutup dengan komitmen seluruh pihak untuk memperkuat sinergi dan menyusun strategi terpadu dalam menghadapi lonjakan hasil panen. “Mudah-mudahan kondisi petani jagung saat ini bisa tertangani dengan baik,” pungkas Gubernur.(RED)


Gambar tema oleh enot-poloskun. Diberdayakan oleh Blogger.