Pemkot Bima Gelar Rapat Pemantapan Festival Rimpu Mantika 2025


Kota Bima, Beritabima.comSenin, 21 April 2025Menjelang pelaksanaan Festival Rimpu Mantika 2025 yang tinggal hitungan hari gelar rapat koordinasi pemantapan pada Senin, 21 April 2025. 

Kepala Dinas Pariwisata, M. Natsir, yang dikonfirmasi di ruang kerjanya usai pelaksanaan rapat pemantapan itu menjelaskan bahwa rapat dihadiri oleh perwakilan OPD, camat, lurah, serta unsur Pemerintah Kota Bima.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Bima, M. Natsir

M. Natsir juga menyampaikan pesan dari Wali Kota Bima H. A. Rahman H. Abidin yang menekankan pentingnya komunikasi yang efektif dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat demi kesuksesan acara ini.

“Saya minta para lurah, camat, dan OPD agar lebih agresif menyampaikan kepada masyarakat bahwa Festival Rimpu adalah kebanggaan Kota Bima. Kita ingin memastikan partisipasi total masyarakat dalam kegiatan ini,” ujar Natsir mengutip pernyataan atau harapan bapak Wali Kota Bima. 

Festival yang mengusung tema "The Jewel of Bima" ini, Sambungnya tak hanya menampilkan pawai budaya, namun juga merupakan upaya nyata dalam melestarikan budaya rimpu—tradisi berpakaian khas perempuan Bima. Rimpu akan ditampilkan dalam dua bentuk utama: rimpu coli dan rimpu cili, sementara peserta laki-laki diimbau mengenakan sambolo dan sarung tradisional.

“Festival ini adalah wujud kebangkitan budaya rimpu yang harus kita perkuat dan sosialisasikan dengan benar. Tidak sekadar berpakaian adat, tapi juga memahami nilai dan cara pemakaiannya,” tambah Natsir.

Acara ini juga dikemas dalam bentuk lomba, dengan indikator penilaian meliputi ketepatan waktu, kekompakan barisan, kreativitas, kesesuaian atribut budaya, hingga aksi menjaga kebersihan selama pawai—sejalan dengan gerakan “Kota Bima BISA”.

Tak hanya fokus pada aspek budaya, rapat juga menyoroti pentingnya pemberdayaan ekonomi lokal. Dinas Pariwisata berharap seluruh OPD untuk menjadi penggerak ekonomi kreatif dengan membeli dan mempromosikan produk lokal seperti tenun, kuliner khas, dan kerajinan tangan.

“Kami harap OPD juga menjadi bagian dari penggerak ekonomi masyarakat. Ajak rekan kerja membeli produk lokal. Ini cara kita memberdayakan UMKM,” tambahnya. 

Dari sisi teknis, pihak penyelenggara menyiapkan berbagai langkah antisipasi, mulai dari pengaturan rute pawai, kesiapan fasilitas medis, evakuasi darurat, hingga penyediaan area publik seperti WC portabel, ruang menyusui, tempat ibadah, dan area parkir.

Bagi pelaku UMKM yang belum lolos kurasi, Dinas Pariwisata juga membuka ruang alternatif agar tetap dapat berpartisipasi dan mendapatkan panggung promosi.

“Prinsip kami inklusif, semua bisa ikut ambil bagian,” ujar Natsir.

Sebagai penutup, pemerintah mengimbau seluruh pihak untuk menjaga kebersihan dan keindahan lokasi utama festival yaitu Lapangan Serasuba dan Paruga Nae, demi terciptanya pengalaman terbaik bagi peserta dan pengunjung.

Festival Rimpu Mantika 2025 diharapkan menjadi simbol persatuan, pelestarian budaya, dan penguatan ekonomi lokal Kota Bima.(RED)

Gambar tema oleh enot-poloskun. Diberdayakan oleh Blogger.