 |
| Asisten I Sekda Kota Bima, Drs. H. Alwi Yasin, M.AP. |
Kota Bima, Beritabima.com – Jumat, 15 Mei 2025, Dalam upaya memperkuat persatuan dan kerukunan antar umat beragama, Pemerintah Kota Bima melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (BAKESBANGPOL) menggelar dialog lintas agama bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan sejumlah tokoh masyarakat. Kegiatan yang berlangsung di Aula Perpustakaan Daerah Kota Bima ini turut dihadiri oleh Asisten I Sekda Kota Bima, Drs. H. Alwi Yasin, M.AP.
Dialog ini menjadi ajang silaturahim strategis untuk menyatukan pemahaman, memperkuat semangat toleransi, serta menjaga keharmonisan sosial di tengah keberagaman masyarakat Kota Bima.
“Silaturahim seperti ini sangat penting sebagai wujud komitmen kita semua dalam menjaga persatuan, toleransi, dan keharmonisan antar umat beragama di Kota Bima,” ujar Alwi Yasin dalam sambutannya.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas konsistensi peran FKUB Kota Bima yang dinilai sangat aktif dalam menciptakan ruang dialog antar umat beragama, serta memperkokoh nilai-nilai kebersamaan dan saling menghargai di tengah kehidupan bermasyarakat.
Ketua FKUB Kota Bima, H. Furqan Ar Roka, dalam kesempatan tersebut menegaskan kembali peran FKUB sebagai jembatan komunikasi yang akan terus menjaga keharmonisan dan menyelesaikan berbagai persoalan keagamaan secara musyawarah.
"Wadah FKUB ini merupakan wadah untuk mempersatukan umat. Untuk itu, mari kita berjuang dan bergerak bersama menjaga dan mewujudkan persatuan serta kesatuan antar umat beragama," katanya.
Selain membahas isu kerukunan umat beragama, Asisten I juga menyampaikan amanat Wali Kota Bima mengenai pentingnya menyukseskan program BISA (Bersih, Indah, Sehat, dan Asri). Ia mengajak para tokoh agama untuk turut menjadi teladan dan pelopor penerapan program tersebut, termasuk mendukung penataan kota, pengelolaan sampah, penertiban PKL, dan pengawasan terhadap hewan ternak yang berkeliaran di area publik.
Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Bakesbangpol Kota Bima, pengurus FKUB, serta tokoh lintas agama dari berbagai latar belakang. Acara diisi dengan diskusi ringan, doa bersama, serta penandaan komitmen bersama untuk terus menjaga perdamaian dan persaudaraan lintas agama, budaya, dan golongan.
Acara ditutup dengan ramah tamah dan sesi foto bersama sebagai simbol kekompakan dan kebersamaan seluruh elemen masyarakat dalam membangun Kota Bima yang damai dan toleran.(RED)
