Wilayah terdampak meliputi sejumlah kecamatan dan kelurahan padat penduduk, antara lain: Sandubaya, Mataram, Cakranegara, Swete, Bertais, Kekalik Gerisak, Pagutan Permai, Majeluk, dan Gomong. Hingga pukul 18.00 WITA, pendataan terkait jumlah korban terdampak maupun kerusakan fisik masih berlangsung.
“Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang sejak pukul 14.00 WITA membuat debit air sungai meningkat dan meluap ke rumah warga,” ujar Kepala Pelaksana BPBD NTB, Ahmadi yang kutip dari KoranNTB.
Tim gabungan dari BPBD Provinsi dan Kota Mataram, dibantu TNI/Polri, relawan, serta aparat kelurahan, langsung dikerahkan ke lokasi untuk melakukan evakuasi warga dan asesmen dampak bencana. Sejumlah warga terpaksa mengungsi karena air yang terus meninggi.
Beberapa yang terdampak antara lain:
Tembok keliling Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Sandubaya roboh ke arah jalan raya.
Pohon tumbang di depan Kantor Inspektorat Dasan Agung.
Satu unit mobil terseret arus banjir dan ditemukan dalam kondisi rusak ringan.
Menurut BPBD, beberapa kebutuhan darurat yang sangat diperlukan saat ini antara lain:
Evakuasi warga yang masih terjebak banjir
Makanan siap saji
Air mineral
Terpal
Pihak BPBD mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi hujan susulan dan angin kencang. Warga juga diingatkan untuk tidak membuang sampah ke saluran air serta menjaga kebersihan drainase demi mencegah banjir berulang.
Hingga berita ini diturunkan, air masih menggenangi sejumlah kawasan di Kota Mataram. Tim reaksi cepat terus berjibaku di lapangan untuk penanganan darurat dan meminimalkan dampak yang lebih luas.(RED)