-->
×

Wali Kota Bima Terima Audiensi MUI

7/10/25 | 7/10/2025 WIB | 2025-07-10T13:16:49Z
Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE saat menerima audiensi jajaran MUI Kota Bima di ruang kerjanya pada Kamis, 10 Juli 2025.

Kota Bima, Berita Bima - Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE menerima audiensi jajaran Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bima di ruang kerjanya pada Kamis, 10 Juli 2025. Audiensi ini merupakan tindak lanjut dari silaturrahmi MUI dengan para tokoh masyarakat, RT, RW, LPM, dan lurah di setiap kecamatan se-Kota Bima.

Dalam pertemuan tersebut, MUI Kota Bima menyampaikan beberapa poin penting yang menjadi aspirasi masyarakat, di antaranya: peningkatan insentif untuk imam masjid, guru ngaji, dan marbot; maraknya penyakit sosial; peredaran miras oplosan dan narkoba; serta pentingnya pembentukan satgas khusus untuk pencegahan penyakit sosial.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Bima menyampaikan apresiasinya terhadap peran aktif MUI dalam mendukung gerakan Kota Bima BISA. Ia menegaskan bahwa program tersebut merupakan gerakan moral dan sosial yang memerlukan kolaborasi semua pihak, terutama ulama dan tokoh agama.

“Gerakan BISA bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama. Saya sangat menghargai dukungan MUI dalam edukasi sosial dan keagamaan di tengah masyarakat,” ujar Wali Kota.

Lebih lanjut, Wali Kota menyampaikan bahwa Pemkot Bima telah membentuk beberapa satuan tugas (satgas) seperti Satgas Trantibum, Satgas Aset, dan Satgas Penertiban Iklan. Terkait usulan dari MUI, ia menyatakan kesiapannya membentuk Satgas Pencegahan Penyakit Sosial.

Wali Kota juga menyinggung laporan masyarakat tentang keberadaan sejumlah coffee shop dan tempat tongkrongan yang diduga menjual minuman keras oplosan, khususnya di wilayah tengah kota dan pesisir Ule.

“Jika terbukti, tempat-tempat itu akan langsung kami segel. Banyak dari mereka menyalahgunakan izin usaha,” tegasnya.

Di akhir pertemuan, Wali Kota mengajak para ulama untuk terus menjadi garda terdepan dalam membina karakter umat melalui mimbar-mimbar masjid dan momentum keagamaan.

“Merubah karakter masyarakat memang tidak mudah. Tapi dengan kesabaran dan kerja sama, kita bisa mewujudkannya secara perlahan namun pasti,” tutupnya.(RED)

×