![]() |
Bupati Bima Ady Mahyudi bersama jajaran pose bersama Korban kebakaran usai menyerahkan Bantuan, rabu, (23/7) |
Bima, Beritabima.com – Wujud Nyata serta Perhatian besar pada Korban kebakaran, Bupati Bima, Ady Mahyudi, mengunjungi langsung warga korban kebakaran di dua desa di Kecamatan Woha, yakni Desa Keli dan Desa Donggobolo, untuk menyerahkan bantuan tanggap darurat dan melihat langsung kondisi warga yang terdampak.
Kebakaran terjadi di dua lokasi berbeda, yakni satu unit rumah kayu panggung di Desa Keli pada Rabu (23/7) dan satu unit rumah di Desa Donggobolo pada Sabtu (5/7) lalu. Dalam kunjungan tersebut, Bupati didampingi Kepala Dinas Sosial Tajudin, SH., M.Si., Kepala BPBD Drs. H. Isryah, Sekcam Woha Drs. H. Muhammad Saleh, M.Si., Kepala Desa Donggobolo dan Kepala Desa Keli, serta pejabat terkait dari BPBD dan Dinas Sosial Kabupaten Bima.
Tiba di lokasi kejadian, Bupati Ady Mahyudi menyampaikan rasa empatinya atas musibah yang menimpa para korban.
"Rasa empati yang amat dalam kami ucapakan kepada para keluarga yang mengalami musibah ini. Semoga ini menjadi pelajaran agar kita semua lebih berhati-hati dan bijak, baik dalam masalah listrik maupun masalah yang berurusan dengan kompor yang ada dalam rumah," harap Bupati.
Kepada BPBD dan Dinas Sosial, Bupati langsung menginstruksikan agar segera menindaklanjuti langkah-langkah penanganan pascabencana, termasuk pemenuhan kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang bagi para korban.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati menyerahkan langsung bantuan tanggap darurat yang terdiri dari makanan siap saji, tarpal, tikar, sembako, serta berbagai kebutuhan sehari-hari lainnya dari Dinas Sosial dan BPBD Kabupaten Bima. Tak hanya itu, Bupati juga memberikan santunan uang tunai kepada para korban.
Dari laporan yang disampaikan kepala desa masing-masing, kerugian material di Desa Donggobolo yang menimpa Indara (30), seorang petani, diperkirakan mencapai Rp100 juta. Sementara di Desa Keli, rumah yang dihuni dua kepala keluarga yakni Masyudin (30) dan Baharudin (35), keduanya petani, mengalami kerugian sekitar Rp15 juta.(RED)