![]() |
Dae Andang |
Kota Bima, Beritabima.com – Nama M. Tajil Arifin, SH, atau yang akrab disapa Dae Andang, resmi mencuat sebagai sosok calon Ketua Askot PSSI Kota Bima. Dengan penuh keyakinan, ia menegaskan komitmennya untuk melakukan modernisasi dan industrialisasi sepak bola di Kota Bima, demi mengembalikan kejayaan sepak bola daerah.
“Bismillah..!! Modernisasi dan industrialisasi sepak bola Bima Kota harus segera dilakukan untuk bagaimana kejayaan sepak bola daerah ini harus ditingkatkan lagi. Saya berkomitmen geliat sepak bola harus kembali semarak dan jadi lifestyle, sehingga menjadi pilihan hobi nomor satu bagi generasi daerah saat ini dan pada masa mendatang,” tegas Dae Andang, senin sore, 22/9/25 pada media ini melalui layanan whatsapp.
Figur yang dikenal berpengalaman ini menyatakan siap lahir batin untuk maju sebagai Ketua Askot PSSI Kota Bima. Ia optimistis akan mampu menjadi penentu arah kemajuan sepak bola, baik di tingkat daerah maupun nasional.
“Tidak ada yang tidak mungkin jika ada kemauan kuat, sederhana saja; Yes or No. Dan saya siap tancap gas dalam banyak hal ke depannya apabila mendapatkan amanah serta tanggung jawab sebagai Ketua Askot PSSI Kota Bima,” ungkapnya.
Visi-Misi: Industrialisasi Sepak Bola
Dae Andang mengusung visi “Industrialisasi Sepak Bola: Antara Olahraga, Ekonomi, dan Budaya”. Gagasan besar ini mencakup beberapa aspek penting, di antaranya:
Peningkatan Profesionalisme – Klub, pemain, dan pelatih beroperasi lebih profesional dengan standar pelatihan, fasilitas, dan manajemen yang lebih baik.
Lapangan Pekerjaan Baru – Membuka peluang kerja di bidang manajemen, analis data, media, komentator, hingga staf medis, serta mendorong industri pendukung seperti pariwisata, transportasi, dan merchandising.
Peningkatan Infrastruktur Olahraga – Pembangunan stadion modern, lapangan latihan, dan pusat akademi sepak bola yang bisa dimanfaatkan masyarakat.
Sumber Hiburan Global – Sepak bola sebagai tontonan berkualitas yang mempererat persaudaraan dan identitas komunitas, baik melalui stadion maupun media digital.
Pertumbuhan Ekonomi – Perputaran ekonomi dari tiket, sponsor, hak siar, hingga merchandise yang mampu meningkatkan pendapatan daerah maupun nasional.
Mendorong Prestasi Atlet – Memberikan akses pelatihan berkualitas bagi pemain muda sehingga lahir lebih banyak talenta berskala internasional.
Promosi Budaya dan Pariwisata – Klub dan event sepak bola menjadi daya tarik wisata, sekaligus mengangkat budaya lokal, kuliner, dan produk daerah.
Menjaga Esensi Sepak Bola
Lebih jauh, Dae Andang menekankan bahwa sepak bola telah bertransformasi menjadi industri global yang tidak bisa dihindari. Namun, ia mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan antara nilai ekonomi dan sportivitas.
“Sepak bola tidak hanya berkembang sebagai olahraga yang mengedepankan aspek fisik dan kompetisi, tetapi juga telah bertransformasi menjadi industri global. Industrialisasi sepak bola menghadirkan peluang besar, namun juga menyimpan tantangan serius dalam menjaga esensi olahraga rakyat ini.
Untuk itu, diperlukan regulasi yang tepat dan kebijakan yang mampu menyeimbangkan antara keuntungan ekonomi dan keberlangsungan nilai sportivitas,” tutup Dae Andang yang berhasil mengadakan event tinju dan menghadirkan petinju legendaris Indonesia pada event tinju di Stadion Manggemaci Kota Bima beberapa tahun silam. (RED)