Bima, Beritabima.com – Proses pendirian Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bima kian menunjukkan progres signifikan. Kehadiran kampus negeri Islam pertama di Kabupaten Bima ini tidak hanya menjadi capaian pendidikan, tetapi juga melengkapi deretan prestasi pemerintahan Bupati Ady Mahyudi dan Wakil Bupati Irfan.
Sebelumnya, duet kepemimpinan Ady–Irfan mencatat sejarah dengan mengakomodir 14.077 tenaga honorer menjadi PPPK paruh waktu, sebuah rekor yang belum pernah terjadi sebelumnya di Kabupaten Bima. Kini, langkah serius mereka kembali terlihat melalui pengawalan proses pendirian IAIN Bima.
Pada Selasa, 17 September 2025, pukul 10.00 WIB, Kementerian Agama Republik Indonesia menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) secara online bersama Komite Pendirian IAIN Bima dan sejumlah pejabat tinggi Kemenag. Rakor ini dihadiri langsung oleh Ketua Komite Pendirian IAIN Bima, Prof. Muhammad, Direktur PTKI, Kepala Biro Keuangan dan BMN, Kepala Biro Organisasi dan Tata Laksana, Kepala Biro Hukum dan Kerja Sama Luar Negeri, Kasubdit Kelembagaan dan Kerja Sama, serta beberapa pejabat terkait lainnya.
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari verifikasi faktual yang dilakukan Tim Advance Kemenag RI beberapa waktu lalu di Kabupaten Bima.
Dari Rakor tersebut, dihasilkan beberapa kesepakatan penting:
1. Lahan dan aset hibah dari Pemkab Bima berstatus clear and clean, aman secara hukum.
2. Seluruh lahan telah bersertifikat atas nama Pemerintah Kabupaten Bima.
3. Aset yang akan dihibahkan dinilai sangat layak dialihkan ke Kemenag RI.
4. Kemenag RI segera menjadwalkan penandatanganan hibah aset oleh Bupati Bima bersama Sekjen Kemenag RI.
5. Komite Pendirian IAIN Bima tetap melanjutkan penyusunan naskah akademik sebagai syarat izin operasional Presiden RI.
6. Seluruh dokumen akademik tetap menjadi tanggung jawab Komite Pendirian IAIN Bima.
![]() |
Komisioner BM GERAK NTB,Amirullah/Ruma Rengge (tengah) |
Menanggapi perkembangan ini, Komisioner BM GERAK NTB, Amirullah alias Ruma Rengge, pada Beritabima.com media, melalui whatsapp, rabu, 17/9/25 menyampaikan apresiasi mendalam.
“Alhamdulillah, Rakor ini menandai babak baru bagi perjuangan panjang masyarakat Bima. Status lahan yang clear and clean adalah bukti keseriusan Pemkab Bima mendukung hadirnya IAIN. Kini tinggal menunggu penandatanganan hibah aset sebagai tahap penting sebelum izin operasional keluar dari Presiden RI,” ujarnya.
Amirullah menegaskan, kehadiran IAIN Bima akan menjadi tonggak penting dalam pembangunan sumber daya manusia di wilayah timur NTB.
“IAIN Bima bukan sekadar kampus. Ia adalah simbol peradaban baru, pusat pengembangan SDM, dan warisan perjuangan kolektif masyarakat Bima. Kami berharap semua pihak tetap bersinergi hingga kampus ini benar-benar berdiri dan memberi manfaat luas,” tambahnya.
Dengan kesepakatan yang dicapai, pendirian IAIN Bima kini hanya menunggu proses administratif akhir sebelum diresmikan secara resmi. Harapan masyarakat pun semakin nyata untuk segera memiliki kampus negeri Islam di tanah Maja Labo Dahu.(RED)