Kota Bima, Beritabima.com – Asisten I Setda Kota Bima, Drs. H. Alwi Yasin, M.AP secara resmi menutup kegiatan Mbojo Literation Festival Tahun 2025 yang berlangsung di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Ria, Jumat malam (31/10).
Acara penutupan turut dihadiri para Asisten, Staf Ahli, Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Bima, Camat, Lurah, serta Babinsa dan Bhabinkamtibmas Kelurahan Monggonao.
Festival literasi yang digagas oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bima tersebut merupakan gelaran tahun ke-3 dan pada tahun 2025 ini diikuti sebanyak 460 siswa-siswi dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK/PAUD, SD/MI, SMP/MTs, hingga SMA/SMK/MA se-Kota Bima.
Selain lomba-lomba literasi, festival juga diramaikan dengan pameran produk UMKM, bazar murah, serta pergelaran seni yang menambah semarak kegiatan.
Dalam sambutannya, Asisten I Setda Kota Bima, H. Alwi Yasin, menyampaikan bahwa literasi tidak sekadar berkaitan dengan baca tulis semata.
“Sesungguhnya literasi itu bukan hanya baca tulis saja. Secara definisi, literasi itu memahami, mengolah dan menggunakan informasi itu. Festival ini tentang merayakan semangat berpikir, berdiskusi dan mencintai ilmu,” ujarnya.
Ia menambahkan, di tengah perkembangan teknologi dan arus media sosial yang begitu deras, kegiatan semacam ini menjadi pengingat bahwa budaya membaca masih memiliki tempat yang penting.
“Ditengah gempuran gadget dan skrol-skrol medsos tanpa ujung, semua pihak yang berpartisipasi telah membuktikan membaca itu masih keren,” kata Alwi.
Dengan mengusung tema “Literasi Kuat, Kota Bima Bisa”, menurutnya, makna “bisa” menggambarkan kemampuan dan kekuatan masyarakat Kota Bima dalam memahami zaman serta budayanya.
“Bisa berarti mampu, mampu berarti kuat segalanya. Kuat memahami budaya, kuat memahami jaman saat ini,” ungkapnya.
Atas nama Pemerintah Kota Bima, ia memberikan apresiasi kepada Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bima selaku penyelenggara yang telah sukses melaksanakan kegiatan selama dua hari dengan lancar dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
“Omzet pendapatan pelaku usaha 2–3 juta sehari. Ini menandakan giat ekonomi cukup bagus. Sehingga literasi dapat, ekonomi pun dapat,” pungkasnya.(RED)


