Kota Bima, Beritabima.com - Kondisi hutan di kawasan hulu Kota Bima kian mengkhawatirkan. Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kota Bima melalui Asisten I Setda Kota Bima, Drs. H. Alwi Yasin, M.AP, menerima audiensi Team PARA SINDIKAT dan Aliansi Masyarakat Sipil untuk Lingkungan Hidup, Kamis siang (23/10) di Aula Parenta Kantor Wali Kota Bima.
Hadir pula dalam pertemuan tersebut Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Bima, Kepala Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Maria Donggomasa, jajaran Team PARA SINDIKAT, serta Aliansi Masyarakat Sipil untuk Lingkungan Hidup.
Dalam audiensi itu, Koordinator SINDIKAT, M. Olan Wardiansyah, memaparkan bahwa sekitar 60 persen hutan di bawah pengawasan BKPH Maria Donggomasa kini berada dalam kondisi kritis. Kondisi tersebut diperburuk oleh maraknya pembukaan lahan baru oleh masyarakat.
“Sebagian besar kawasan hutan sudah beralih fungsi menjadi lahan jagung, sehingga tidak lagi dapat menyerap air,” ungkap M. Olan.
Ia mengapresiasi program pengendalian banjir perkotaan yang tengah dijalankan di Kota Bima melalui dukungan JICA dan NUFReP. Namun, menurutnya, upaya penataan wilayah hilir akan sia-sia bila kawasan hulu dibiarkan terus rusak.
“Bukan tidak akan mungkin banjir bandang 2016 silam kembali terulang jika melihat fakta saat ini. Ini perlu sikap dan tindakan tegas dari pemerintah dan aparat penegak hukum,” ujarnya.
“Pembangunan yang ada tidak akan berarti apa-apa disebabkan oleh banjir,” tambahnya.
Menanggapi hal itu, Asisten I Setda Kota Bima, H. Alwi Yasin, menyampaikan apresiasi kepada komunitas peduli lingkungan hidup dan Team PARA SINDIKAT yang telah menyuarakan kondisi hutan saat ini serta memberikan rekomendasi penanganan.
“Harus ada pemikiran bersama untuk merubah pola pikir masyarakat, dari menanam jagung menjadi tanaman yang mampu menyerap mata air,” ujar Alwi.
Ia menekankan pentingnya edukasi dan pemahaman kepada masyarakat mengenai dampak jangka panjang dari aktivitas pembukaan lahan yang tidak berkelanjutan.
“Edukasi kepada masyarakat, berikan pemahaman. Karena masyarakat kita ini apa yang dikerjakan hari ini langsung ingin dapatkan hasilnya hari ini juga. Padahal, dampak dari itu semua begitu besar,” beber Alwi.
Lebih lanjut, Alwi menegaskan bahwa Pemerintah Kota Bima memiliki visi yang sama untuk mengembalikan fungsi hutan secara bertahap dan berkelanjutan.
“Akan kami diskusikan lebih lanjut dengan forkopimda mengenai hal ini, rekomendasi ini kami atensi khusus,” pungkasnya.(RED)


