Bima, Beritabima.com – Pertandingan sepak bola antarkampung (tarkam) dalam ajang Liga Askab PSSI Kabupaten Bima memanas. Laga antara PS Rajawali Risa dan PS Granat Talabiu di lapangan Desa Dena, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, Sabtu (11/10/2025) sore, kericuhan terjadi setelah sejumlah pemain memukul wasit.
Kericuhan terjadi saat pertandingan tinggal menyisakan beberapa menit. Emosi pemain PS Granat memuncak setelah wasit utama, Sunat, memberikan tendangan penalti untuk PS Rajawali Risa yang dinilai kontroversial.
Sekretaris Desa Dena, Firman, yang dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya insiden tersebut.
“Betul, tadi ada kericuhan di Liga Askab PSSI Kabupaten Bima dalam laga PS Rajawali Risa dengan PS Granat Talabiu,” kata Firman, Sabtu malam, yang dikutip dari detikBali.
Ia menjelaskan, keributan bermula dari ketidakpuasan pemain PS Granat terhadap keputusan wasit yang dianggap berat sebelah.
“Wasit dianggap berat sebelah karena memberikan hadiah tendangan penalti bagi PS Rajawali,” ujarnya.
Sebelum insiden, kapten PS Granat sempat memprotes keras keputusan tersebut, namun mendapat peringatan berulang dari wasit. Karena tak mengindahkan peringatan, sang kapten akhirnya dihukum kartu merah.
“Karena diberikan kartu merah, sejumlah pemain PS Granat masuk ke lapangan dan memukul wasit hingga terjatuh. Sampai ada benjolan juga,” ungkap Firman.
Beruntung, kericuhan itu tak sampai meluas. Aparat gabungan dari Koramil dan Polsek Madapangga segera turun tangan mengamankan situasi.
“Kericuhan tadi sudah diselesaikan dengan damai,” tambahnya.
Pertandingan kemudian dilanjutkan dengan wasit pengganti, menyisakan sekitar lima menit waktu tersisa. Laga berakhir dengan skor 1–0 untuk kemenangan PS Rajawali Risa yang akhirnya diterima oleh kedua tim.
“Hasil akhir skor 1-0 keunggulan PS Rajawali Risa juga dapat diterima oleh tim ofisial PS Granat Talabiu,” pungkas Firman.(RED)
