Bima, Beritabima.com – Dalam upaya mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Bima, Pemerintah Kabupaten Bima melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), serta sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) atau Rembug Stunting Tingkat Kabupaten Bima Tahun 2025, Senin (6/10/2025).
Kegiatan tersebut berlangsung di Ruang Rapat Utama Kantor Bupati Bima.
Rakor ini dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Bima, dr. H. Irfan Zubaidy, didampingi para asisten, Kepala DP3AP2KB Kabupaten Bima Nurdin, S.Sos, Kadis Kesehatan Fahrurrahman, SE., M.Si, serta Kabid Sosbud DPMD.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Irfan menegaskan pentingnya pelaksanaan Rembug Stunting sebagai upaya strategis dalam mempercepat penurunan angka stunting di Kabupaten Bima.
“Rembug stunting memiliki makna yang sangat penting dan strategis, stunting bukan hanya isu kesehatan tetapi merupakan masalah pembangunan jangka panjang yang berdampak pada kualitas generasi penerus bangsa,” ujar Wabup Irfan.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkuat koordinasi dan komitmen lintas sektor untuk meningkatkan efektivitas pencegahan serta penanganan stunting di Kabupaten Bima.
Turut hadir dalam kesempatan itu, Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Bima Ny. Hj. Anita H. Irfan. Dalam arahannya, Wabup kembali menegaskan bahwa stunting tidak boleh dipandang sebelah mata karena berpengaruh besar terhadap kualitas kesehatan dan sumber daya manusia di masa depan.
“Stunting tidak boleh dipandang sebelah mata karena dampaknya terhadap kesehatan sangat fatal,” terang Wabup di hadapan para camat dan kepala puskesmas yang hadir.
Sementara itu, Kepala DP3AP2KB Kabupaten Bima Nurdin, S.Sos memaparkan data capaian penurunan stunting di daerah tersebut. Ia menyebutkan bahwa berdasarkan data keluarga berisiko stunting tahun 2022–2024, telah terjadi penurunan sebesar 52,95%.
“Sedangkan capaian pendampingan keluarga berisiko stunting tahun 2025 antara lain ibu hamil, pengantin dan balita dengan prosentase capaian yang sudah mendapatkan pendampingan sebesar 92,48%,” jelas Nurdin.
Ia menambahkan, gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Kabupaten Bima juga menunjukkan hasil yang signifikan.
“Pada sasaran gerakan orang tua asuh cegah stunting di Kabupaten Bima sebanyak 1.813 anak beresiko stunting dan yang telah didampingi oleh orang tua asuh selama 3 bulan berturut-turut sebanyak 1.521 anak. Disamping itu, jumlah kampung keluarga berkualitas yang telah melaksanakan dapur sehat atasi stunting (Dashat) sebanyak 162 kampung KB,” tambahnya.
Sebagai bentuk keseriusan, Wakil Bupati Bima bersama seluruh OPD terkait menandatangani komitmen bersama dalam Rembug Stunting Tingkat Kabupaten Bima Tahun 2025.
Langkah ini menjadi simbol kuat bahwa Pemerintah Kabupaten Bima bertekad menurunkan angka stunting secara berkelanjutan dan mewujudkan generasi Bima yang sehat, cerdas, dan berkualitas.(RED)