PKT Kota Bima saat Aksi Demontrasi terkait kelangkaan dan kenaikan gas LPG 3 Kg |
Kota Bima, Beritabima.com - Menjawab keresahan masyarakat terkait kelangkaan dan kenaikan gas LPG 3 kg yang hampir 3 pekan terjadi di kota maupun Kabupaten Bima, Pengurus Karang Taruna (PKT) Kota Bima gelar aksi demonstrasi, Kamis (21/3) sekitar pukul 10.00 wita.
Massa aksi berkumpul di depan Gedung Paruga Na’e kemudian melakukan aksi konvoi hingga ke depan Kantor Pertamina Bima daan melakukan aksi demonstrasi depan Kantor Pertamina.Usai di Pertamina, massa aksi menuju SPBE di Lingkungan Niu dan melakukan aksi demnstrasi yang kemudian menuju kantor DPRD hingga ke Kantor Koperindag jiuga melakukan aksi demonstrasi sebagai titik terakhir.
Korlap Aksi Imam Plur pada sejumlah titik aksi menyampaikan, bahwa masyarakat sangat kesulitan mendapatkan gas 3 kg tersebut, selain mengeluh akibat gas yang langka, masyarakat juga mengeluhkan akibat gas subsidi untuk masyarakat miskin itu juga terjual dengan harga mahal hingga Rp. 70 per tabung.
Atas hal tersebut, Imam menilai bahwa kelangkaan dan mahalnya harga gas itu akibat ulah pihak tertentu, seperti pihak Pertamina dan SPBE serta para agen nakal yang sengaja mengambil keuntungan dalam penjualan gas tersebut.
“Kami minta pihak Pertamina, SPBE dan para agen harus bertanggung jawab atas persoalan ini. Jika tidak bisa menyelesaikan dengan baik, maka kami akan melakukan aksi besar-besaran,” Tegasnya.
Lalu Ketua Karang Taruna Kota Bima Amirudinjuga pada kesempatan itu menegaskan pada Pemerintah Kota Bima dan DPRD Kota Bima agar segera memanggil pihak Pertamina dan SPBE serta para agen untuk dilakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dalam waktu dekat.
RDP itu penting dilakukan karena ada kejanggalan yang disampaikan oleh pihak Pertamina dan SPBE. Seperti yang dikatakan oleh pihak Pertamina bahwa mereka tidak ada urusan terkait dengan langka dan mahalnya harga gas tersebut, karena tugas mereka hanya mengeluarkan tangki gas saja.
Sedangkan pernyataan Direktur SPBE mengaku bahwa mereka juga tidak bertanggung jawab atas hal tersebut, karena mereka bertugas hanya mengisi gas dalam tabung sesuai dengan perintah pihak Pertamina.
“Pihak Pertamina dan pihak SPBE ini saling melempar tanggung jawab, ini ada apa? Artinya kami menyimpulkan bahwa ada yang tidak beres dengan berbedanya penyataan pihak Pertamina dan SPBE ini, persoalan ini harus segera dilakukan RDP di DPRD Kota Bima,' Tegas Mantan Ketua BEM STISIP Mbojo ini.(RED)