-->

Notification

×

Wali Kota Bima Sampaikan Permintaan Strategis Saat Menkes RI Resmikan Groundbreaking RSUD Kota Bima

5/29/25 | 5/29/2025 WIB | 2025-05-29T01:58:52Z

 

Kota Bima, Berita Bima -  Kunjungan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, ke Kota Bima pada Selasa, 28 Mei 2025, menjadi momentum penting bagi Pemerintah Kota Bima dalam mendorong peningkatan kualitas dan pemerataan layanan kesehatan di daerah.

Menteri Kesehatan hadir bersama Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal, untuk meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bima Tipe C. Pembangunan rumah sakit ini digagas sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan yang lebih layak, terjangkau, dan merata di wilayah timur Indonesia.

Dalam sambutannya, Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas kehadiran dua tokoh penting tersebut di tengah masyarakat Kota Bima. Menurutnya, kunjungan ini merupakan kehormatan sekaligus bentuk nyata dukungan pemerintah pusat dan provinsi terhadap pembangunan sektor kesehatan daerah.

Meski penuh antusiasme, Wali Kota juga menegaskan bahwa Kota Bima masih menghadapi sejumlah tantangan besar dalam sistem pelayanan kesehatan, termasuk keterbatasan fasilitas, SDM, dan infrastruktur penunjang.

“Kami menyadari bahwa pembangunan RSUD hanyalah satu langkah awal. Tantangan ke depan masih banyak, dan kami butuh dukungan nyata dari pemerintah pusat dan provinsi,” tegasnya.

Beberapa permintaan strategis pun disampaikan langsung oleh Wali Kota kepada Menteri Kesehatan, antara lain:

Dukungan peningkatan fasilitas Puskesmas di wilayah padat penduduk seperti Rasa Nae Timur dan Kolo.

Penguatan layanan primer melalui peningkatan kapasitas SDM kesehatan.

Penanganan ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) yang lebih manusiawi dan sesuai standar nasional.

Selain itu, Pemkot Bima juga telah mengajukan usulan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2026, mencakup pembangunan dan rehabilitasi Puskesmas Penanae dan Jatibaru, penambahan ruang layanan, pembangunan Pustu Prima, hingga pengadaan ambulans dan mobil Puskesmas Keliling (Pusling).

Tak hanya kepada pemerintah pusat, dua permintaan penting juga disampaikan kepada Gubernur NTB:

Usulan merger RSUD Bima dengan RSUD Kota Bima demi efisiensi dan penguatan sistem layanan kesehatan terpadu.

Permintaan fasilitasi penyerahan lahan eks Pendopo Lama sebagai area strategis untuk pengembangan rumah sakit rujukan yang lebih representatif di masa depan.

“Transformasi kesehatan butuh sinergi. Kami siap berkomitmen di tingkat daerah, namun kami sangat mengandalkan dukungan dari pusat dan provinsi,” ujar Wali Kota.

Acara groundbreaking berlangsung lancar dan penuh semangat. Usai kegiatan, Menteri Kesehatan bersama rombongan langsung melanjutkan perjalanan kembali ke Jakarta dari Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima pada pukul 15.40 WITA, didampingi langsung oleh Wali Kota Bima.

Pembangunan RSUD Kota Bima diharapkan menjadi titik tolak perubahan sistem layanan kesehatan di Kota Bima dan sekitarnya, serta memperkuat fondasi sistem kesehatan nasional yang lebih inklusif dan berkeadilan.(RED)

×