Yenny Wahid Sampaikan Pidato Kebangsaan di Festival Kampo Mahawo Bima

 

Bima, Beritabima.com - Festival Kampo Mahawo yang digelar di Lapangan Upacara Kantor Bupati Bima berlangsung meriah, Selasa (6/5), dengan berbagai pertunjukan seni daerah serta pidato kebangsaan yang disampaikan oleh Yenny Wahid, Direktur Wahid Foundation sekaligus putri sulung Presiden ke-4 RI, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Acara yang difasilitasi Wahid Foundation bekerja sama dengan La Rimpu dan LP2DER ini menampilkan musisi lokal Gun Malingi dengan lagu daerah Bima, serta Tari Wura Bongi Monca dari Sanggar Seni La Meci Desa Kalampa. Festival ini dihadiri oleh Wakil Gubernur NTB Hj. Indah Dhamayanti Putri, Bupati Bima Ady Mahyudi, Wakil Bupati dr. H. Irfan Zubaidy, perwakilan UN Women, serta delegasi dari 9 desa dampingan di Kabupaten Bima dan 3 kelurahan di Kota Bima.

Dalam pidato kebangsaannya, Yenny Wahid menekankan bahwa “Kampo Mahawo” atau Desa Damai merupakan pendekatan lokal yang dikembangkan untuk memperkuat kepemimpinan perempuan, membangun perdamaian, memperkuat ketahanan sosial, serta mendorong keberlanjutan lingkungan. Program ini juga didukung oleh UN Women, Kedutaan Besar Belanda, dan Korea Selatan.

“Masyarakat Bima sangat dekat di hati Wahid Foundation. Sejak 2018 kami menjalankan program di sini, dan kami terus belajar dari nilai-nilai lokal seperti Ngaha Aina Ngoho, Maja Labo Dahu, dan Nggahi Rawi Pahu, yang sejalan dengan nilai-nilai perjuangan Gus Dur,” ujar Yenny.

Ia juga menjelaskan bahwa ada empat pilar utama dalam program ini, yaitu pemberdayaan ekonomi, pembangunan perdamaian, partisipasi perempuan, dan lingkungan berkelanjutan. Program ini melibatkan 9 desa di Kabupaten Bima dan 3 kelurahan di Kota Bima.

Direktur La Rimpu, Prof. Atun, turut memberikan pengantar dan menekankan pentingnya pelibatan perempuan dan pemuda dalam kerja-kerja perdamaian.

“Perempuan dan pemuda adalah aktor strategis dalam pembangunan. Mereka bukan untuk menyaingi siapa pun, tetapi untuk mengambil bagian dalam perjuangan damai yang inklusif,” ungkapnya.

Festival Kampo Mahawo menjadi panggung yang menghidupkan kembali semangat budaya lokal, partisipasi perempuan, dan kekuatan komunitas dalam menjaga perdamaian di Bima.(RED


Gambar tema oleh enot-poloskun. Diberdayakan oleh Blogger.