Kota Bima, Beritabima.com - Ditengah komitmen Pemerintah Kota Bima menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan melalui gerakan Kota Bima BISA yang selaras dengan kegiatan World Clean Up Day Indonesia Tahun 2025 pada Sabtu (20/09), justru sehari setelahnya publik dihebohkan dengan viralnya aksi membuang sampah sembarangan di Pantai Amahami pada Minggu pagi (21/09). Kejadian tersebut menuai sorotan dan desakan masyarakat agar pemerintah bersikap tegas.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Bima, H. A. Rahman, menyampaikan pandangannya saat Rapat Koordinasi lingkup Pemerintah Kota Bima di Aula Maja Labo Dahu Kantor Wali Kota, Senin (22/09).
Menurutnya, menjaga kebersihan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga kewajiban bersama seluruh elemen masyarakat.
“Gerakan Kota Bima BISA tidak akan mampu diwujudkan oleh pemerintah saja, tapi membutuhkan gerakan kesadaran yang lahir dan tumbuh dalam diri seluruh elemen masyarakat,” ungkap Wali Kota.
Ia menambahkan, gerakan tersebut lahir dari kajian yang matang.
“Gerakan Kota Bima BISA bukan muncul tiba masa tiba akal, melainkan melalui kajian matang dengan melibatkan para akademisi hingga pakar pemerhati lingkungan,” ujarnya.
Wali Kota Bima menegaskan, penanganan sampah saat ini menjadi perhatian serius, tidak hanya di Kota Bima tetapi juga di seluruh kabupaten/kota se-Indonesia. Ia menekankan pentingnya perubahan perilaku masyarakat terhadap penggunaan plastik sekali pakai.
“Sudah saatnya kita mulai merubah kebiasaan kita menggunakan plastik sekali pakai pada setiap kegiatan. Pemkot Bima sudah memulai tiap rapat menggunakan gelas/cangkir, para ASN diwajibkan membawa tumbler sendiri. Hal ini saya harap dapat diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat,” tegasnya.
Selain itu, ia mendorong masyarakat untuk mulai memilah sampah dari rumah tangga.
“Jika semua pihak bergerak, maka produksi sampah plastik dapat berkurang. Masyarakat harus memulai memilah sampah organik dan non-organik dimulai dari rumah tangga. Sehingga yang sampai di TPA hanya residunya saja, bukan ambil buang seperti sekarang. Metode ini yang mulai kita rubah,” jelasnya.
Sebagai langkah nyata, Pemkot Bima juga akan memperkuat pengawasan di titik-titik strategis.
“Saya sudah minta Dinas Kominfo untuk memasang 30 titik CCTV baru, termasuk CCTV di taman Amahami,” tegas Wali Kota.
Ia menutup dengan pesan bahwa perubahan harus dimulai dari diri sendiri.
“Memulai hal baik memang berat, tapi ini harus dimulai dari sekarang, harus dimulai dari dalam diri kita sendiri. Lambat laun masyarakat kita akan sadar dengan sendirinya,” tambahnya.(RED)