 |
| Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE |
Turut hadir dalam rapat tersebut para camat, lurah, pimpinan OPD teknis, serta unsur kewilayahan lainnya. Forum ini difokuskan pada pembahasan strategi percepatan dan penanganan berbagai kendala teknis dan sosial yang ditemukan di lapangan.
Dalam arahannya, Wali Kota menekankan pentingnya komunikasi terbuka dengan tokoh masyarakat dalam pelaksanaan proyek. Menurutnya, keterlibatan publik dan transparansi merupakan kunci menghindari kesalahpahaman dan resistensi warga.
“Proyek strategis ini merupakan amanah dari pemerintah pusat. Kepercayaan ini harus dijaga melalui kerja bersama yang solid dan komunikasi yang jujur kepada masyarakat,” ujar Wali Kota.
Wali Kota juga memberi perhatian khusus terhadap titik rawan seperti Sungai Romo dan Melayu yang kerap terdampak banjir. Ia menginstruksikan percepatan pengerukan sungai, penguatan tebing, serta koordinasi lintas wilayah guna mengantisipasi konflik sosial akibat keterlambatan pengerjaan proyek.
Lebih lanjut, Wali Kota menegaskan bahwa proyek-proyek seperti kerja sama dengan JICA Jepang membawa dampak besar, tidak hanya dalam pembangunan fisik, tetapi juga terhadap keselamatan dan kesejahteraan warga.
“Keberhasilan proyek bukan hanya soal teknis. Ini soal bagaimana kita menjaga kepercayaan, menciptakan rasa aman, dan memberi masa depan yang lebih baik untuk masyarakat,” tegasnya.
Pemerintah Kota juga tengah mengusulkan pembangunan tiga embung baru di kawasan hulu untuk mengatasi potensi banjir secara menyeluruh dan berkelanjutan.
Menutup rapat, Wali Kota kembali menekankan pentingnya kerja kolektif lintas sektor, tanpa mengedepankan ego sektoral. Ia juga menyebut sinergi dengan TNI, BPBD, serta pendekatan persuasif kepada masyarakat sebagai bagian dari strategi sukses PSN di Kota Bima.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Mari kita pastikan proyek ini sukses agar Kota Bima lebih aman, tertata, dan dipercaya oleh pusat,” pungkasnya.(RED)
