Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik, dengan tujuan utama mengevaluasi kesesuaian antara kompetensi pejabat dengan jabatan yang saat ini mereka emban.
Sebelum memasuki tahapan inti, tim seleksi telah melakukan rekam jejak terhadap seluruh peserta di masing-masing OPD. Tahapan selanjutnya yang digelar pada Rabu, 11 Juni 2025, adalah pembuatan makalah yang disesuaikan dengan bidang kerja masing-masing peserta dan selaras dengan visi dan misi Wali Kota Bima.
Ketua Tim Seleksi Job Fit, Firdaus Taher, SE, kepada wartawan di depan Kantor BKPSDM mengatakan bahwa penyusunan makalah ini menjadi bagian penting dalam proses penilaian.
“Pembuatan makalah berlangsung selama dua jam dan dilaksanakan hanya satu hari. Setelah itu, peserta akan menjalani tahap terakhir yaitu wawancara, yang akan berlangsung selama dua hari,” jelas Firdaus.
Firdaus menegaskan bahwa Job Fit bukan sekadar formalitas, melainkan prosedur strategis dalam memastikan pejabat yang menduduki jabatan struktural memang memiliki kompetensi dan kapabilitas yang memadai.
“Tujuan utama dari Job Fit ini adalah untuk mengukur kemampuan, kompetensi, serta kelayakan seorang pejabat dalam memimpin OPD,” tambahnya.
Adapun hasil dari seluruh tahapan—rekam jejak, makalah, dan wawancara—tidak diumumkan secara terbuka, melainkan akan diberikan dalam bentuk rekomendasi kepada Pimpinan Daerah. Keputusan akhir, apakah seorang pejabat akan tetap di posisinya atau dimutasi, sepenuhnya menjadi kewenangan kepala daerah.
“Kami dari tim seleksi hanya memberikan rekomendasi. Soal keputusan akhir, itu menjadi hak penuh pimpinan daerah,” pungkas Firdaus.
Dengan pelaksanaan Job Fit ini, diharapkan roda pemerintahan Kota Bima dapat berjalan lebih efektif, efisien, dan sesuai dengan prinsip meritokrasi, menempatkan orang yang tepat pada posisi yang tepat.(RED)
